Teman Dari Masa Lalu





Namaku Namira, aku anak bungsu dari dua bersaudara..
aku biasa dipanggil rara, rara yang manja, rara yang konyol, rara yang selalu menjahili kakakku.hehe.. Eh iyaa, kakakku bernama Nadila, dia pendiam dan senang dengan dunianya sendiri, tapi ketika denganku dia bersedia menceritakan segala kesedihan dan kebahagiaannya. Sebut saja dia kak dila karena begitulah aku memanggilnya.. bagiku dia kakak terhebatku, kakak yang begitu peduli dengan setiap permasalahan yang ku hadapi. Meski kami tak selalu berdampingan karena dia yang meneruskan studynya di luar kota, kami selalu membicarakan apa saja, kapan saja dan dimana saja tak tekecuali dikamar mandi. hehe..

kakakku itu sebenarnya tidak seperti yang ku ceritakan lho.. nah lho, kenapa hayo, heran kaan.. iyaa.. kakakku itu bukan orang yang pemalu atau pendiam. Kak dila dulunya adalah gadis paling heboh sedunia, bahkan ni yaa dia itu dulunya adalah gadis lincah yang doyannya gangguin siapa saja tidak perduli gadis atau laki-laki.. masa SMA kakakku itu penuh dengan keceriaan, bagi keluargaku tak ada kak dila rumah terasa sepi dan hambar.. tak beda jauh dengan disekolahnya, dialah biang kerok yang sering gangguin pak satpam di pos jaga..alhasil pak satpam latah tak karuan.. usil banget yaa..

Pernah suatu hari kak dila menjadi begitu pendiam, aku tak tau apa yang membuatnya begitu murung, waktu itu ku hampiri untuk sekedar bertanya apa yang telah terjadi sampai dia begitu murung Awalnya sih kak dila tidak bicara apa-apa, tapi saat ku tanya kembali dia akhirnya mau juga jujur padaku. Kak dila akhirnya menceritakan bahwa hari itu dia telah bertengkar dengan sahabatnya karena permasalahan yang dianggapnya sepele, entah itu masalah apa aku juga tak mengerti, kak dila berhenti bicara dia hanya menangis dikala itu. Namun, aku ingat sekali ada satu hal yang diungkapkan kak dila saat itu.. dia mengatakan bahwa tidak ada yang tau apa yang akan terjadi ada diri kita, hari ini kita bahagia, ternyata besok kita terluka. aku semakin tidak mengerti,namun ku biarkan kak dila menenangkan diri agar kesedihannya hilang.

Namun keesokan harinya, kak dila tak kunjung sembuh dari kesedihan yang dia alami, dia masih saja murung dan bicarapun seperlunya saja. Saat kak dila sudah berangkat sekolah, aku mencoba ke kamarnya untuk melihat apapun yang bisa memberitahuku sesuatu tentang permasalahan kak dila. Saat aku mencoba mempehatikan sekeliling kamarnya, aku melihat buku diary kak dila terselip dibawah bantal tidunya. Aku berfikir apa tidak ku baca saja buku diarynya. aku penasaran ingin sekali segera tahu apa yang sedang terjadi sebenarnya..

Yupss akhirnya ku baca juga gengs, dan kalian tahu apa yang ditulis oleh kakakku, dia menulis semua kesedihannya disana, ada beberapa halaman yang aku tahu semua cerita itu, namun beberapa lembar terakhir kak dila menuliskan bahwa dia begitu menyesal telah bertengkar dengan sahabatnya dihari itu, peneyesalan itu semakin menjadi-jadi saat sahabatnya itu ternyata telah tewas bunuh diri..

Aku terdiam. mengapa kak dila tidak menceritakan semua ini padaku, cerita yang begitu besar ini.. aku lalu membaca halaman demi halaman, dan akhirnya ku temukan pneyebab dari kejadian itu, ternyata kak dila bertengkar karena tak bisa mencegah sahabatnya untuk bunuh diri, sahabatnya depresi karena permasalahan keluarga yang berantakan dan kak dila tidak bisa mencegah hal itu. 

To be continued...



Tidak ada komentar untuk "Teman Dari Masa Lalu"