Pengertian dan Pedoman Akuntansi Bank di Indonesia

Pengertian Umum Akuntansi Dibidang Perbankan

A. Definisi Akuntansi Dibidang Perbankan

Definisi Akuntansi Perbankan secara umum adalah suatu seni mencatat, mengklasifikasikan, dan mengiktisarkan menurut cara atau aturan tertentu dan dinyatakan dalam nilai mata uang, transaksi-transaksi yang bersifat financial dan menginterpretasikan hasilnya.

Daftar isi

B. Tujuan Akuntansi Perbankan

Tujuan Akuntansi di bidang Perbankan, yaitu :

    1. Mencatat secara sistematis seluruh transaksi sehari-hari menurut kejadiaan yang sebenarnya.
    2. Mengklasifikasikan dalam arti menyusun transaksi yang telah dicatat ke dalam kelompoknya masing-masing, sehingga dapat menyajikan suatu informasi yang sangat luas serta terperinci dan terwujud dalam susunan yang rapi dan mudah diinterpretasikan.
    3. Melakukan proses terhadap data-data yang telah diklasifikasikan sehingga diperoleh ikhtisar yang dapat digunakan sebagai laporan keuangan.
    4. Menginterpresentasikan laporan keuangan dengan jalan membandingka keadaan suatu waktu dengan laporan keuangan pada waktu yang lain.  Perlu di ketahui bidang Akuntansi Bank dalam praktek tidak terbatas kepada apa yang dituturkan oleh definisi di atas. Jadi, dengan mempraktekkan Akuntansi, kita bisa mengenal sistem Akuntansi  (Accounting System), kita bisa merencanakan anggaran belanja (Budgeting), kita bisa melakukan pemeriksaan pembukuuan (Auditing), dan kita bisa mengurus perpajakan (Tax Accounting).

C. Proses Akuntansi Bank

Proses Akuntansi Bank merupakan kumpulan transaksi pencatatan yang diklasifikasikan baik dalam rupiah maupun valuta asing yang kemudian dibuatkan neraca harian dan akhirnya disusun dalam bentuk laporan posisi harian yang selanjutnya diproses oleh kantor pusat dan menghasilkan laporan keuangan gabungan yang bertujuan digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan oleh pihan manajemen bank.

1) Pembukuan Berpasangan

Di dalam sistem pembukuan Akuntansi  di dalam bank dikenal dengan jurnal debet dan kredit yang akan dibukukan di dalam slip (voucher) pembukuan oleh masing-masing bagian atau unit untuk membukukan suatu transaksi yang terjadi. Perlu diketahui pada slip pembukuan terdapat keterangan sebagai berikut :
    • Kolom keterangan, menjelaskan maksud atau isi yang terkandung dari transaksi.
    • Kolom nominal, menjelaskan berapa nilai nominal transkasi yang hendak dibukukan (khusus untuk transaksi rupiah) sedangkan untuk transaksi valuta asing harus dicantumkan jumlah dan jenis valuta asing-nya, nilai-kursnya serta ekuivalen rupiah.
    • Kolom debet maupun kredit harus dicantumkan nama dan rekening perkiraan buku besar (neraca), sekaligus mencantumkan perkiraan lawan debet maupun perkiraan kredit.
    • Kolom bagian, untuk mencantumkan nama bagian yang membuat slip tersebut.
    • Kolom dibuat, harus diparaf oleh petugas yang membuat (maker) slip transaksi.
    • Kolom diperiksa, harus diparaf oleh petugas yang memeriksa (checker) slip transaksi tersebut.
    • Kolom dibukukan, harus diparaf oleh petugas unit Akunting untuk membuktikan bahwa transaksi tersebut telah dibukukan sesuai dengan perkiraannya.
    • Kolom disetujui, harus diparaf oleh perjabat bank (approving officer).

    2) Jurnal Harian

    Bagian-bagian yang melakukan pembuatan jurnal harian, yaitu :
    a. Bagian Kas;
    b. Bagian Ekspor-Impor (Export-Import);
    c. Bagian Loan;
    d. Bagian Deposito/Tabungan;
    e. Bagian Giro;
    f. Bagian Transfer/Inkaso/Kliring;
    g. Bagian Treasury Operation;
    h. Bagian Umum dan Personalia; dan
    i. Bagian Pemelihara Rekening Antar Kantor.

    Setiap Bagian yang membuat slip pembukuan harus dibubuhi stempel yang membukukan tersebut. Jurnal harian memuat kolom antara bagian debet maupun bagian kredit sebagai tempat membukukan bagian lain sebagai lawan perkiraan yang telah dibukukan, sebab ada kemungkinan satu bagian hanya membukukan satu perkiraan saja, sedangan perkiraan lawan dilakukan oleh bagian yang lainnya.

    Pada akhir hari jumlah mutasi debet dan mutasi kredit setelah ditambah jurnal antar bagian harus seimbang (Balance). Setelah diteliti semua transaksi jurnal antar bagian dipindahkan ke mutasi harian pada kolom perkiraan dan dipindahkan menurut jenis transaksinya.

    3) Mutasi Harian

    Mutasi harian bentuk kolomnya maupun jenis perkiraannya sama dengan neraca harian/buku besar, hanya ada beberapa perbedaan, yaitu :
      1. Pada mutasi harian perkiraan rupiah dan valuta asing dirinci sedangkan neraca harian tidak dirinci
      2. Mutasi harian perkiraan administratif aktiva terletak di bawah perkiraan aktiva dan untuk perkiraan administratif pasiva terletak di bawah perkiraan pasiva.
      3. Mutasi harian terdapat kolom jurnal antar bagian yang terletak di bawah perkiraan pasiva.
      Cara pemindahan perkiraan-perkiran pada jurnal harian ke mutasi harian sebagai berikut :
        • Jenis perkiraan rupiah pada jurnal harian dipindahkan ke mutasi harian pada perkiraan rupiah.
        • Jenis perkiraan valuta asing pada jurnal harian dipindahkan ke mutasi harian pada perkiraan valuta asing.
        • Perkiraan administratif pada jurnal harian dipindahkan ke mutasi harian pada perkiraan administratif.
        • Perkiraan aktiva mutasi debet kolom rupiah dijumlahkan dan totalnya dicantumkan di bawah kolom rupiah, demikian juga mutasi debet pada kolom valuta asing dijumlahkan di bawah kolom valuta asing pada mutasi harian, sedangkan untuk perkiraan aktiva mutasi kredit pada kolom rupiah ditotal dan dicantumkan di bawah kolom rupiah, demikian pula mutasi kredit pada kolom valuta asing ditotal dan dicantumkan di bawah kolom valuta asing.
        • Perkiraan pasiva, mutasi debet pada kolom rupiah dijumlahkan dan dicanctumkan di bawah kolom rupiah, demikian pula mutasi debet pada kolom valuta asing dijumlahkan dan dicantumkan di bawah kolom rupiah, demikian pula mutasi kredit pada kolom valuta asing dijumlahkan dan dicantumkan di bawah kolom valuta asing
        • Total mutasi pasiva pada kolom debet baik rupiah maupun valuta asing dipindahkan ke perkiraan aktiva di bawah total mutasi aktiva kolom debet, demikian pula total mutasi pasiva pada kolom kredit baik rupiah maupun valuta asing dipindahkan ke perkiraan aktiva di bawah total mutasi aktiva kolom kredit.
        • Untuk kolom debet, jumlah rupiah ditambah dan diletakkan di bawah total rupiah, dan untuk jumlah valuta asing ditambah jumlah valuta asing diletakkan pada tanda di bawah total mutasi valuta asing. Begitu pula untuk kolom kredit melakukan penjumlahan yang telah dibahas sebelumnya.
        • Total mutasi rupiah + total mutasi valuta asing pada sisi aktiva harus sama dengan total mutasi rupiah + total mutasi valuta asing pada sisi pasiva.
        • Untuk transaksi valuta asing sisi total aktiva dikurang sisi total pasiva harus sama dengan jumlah netto transaksi beli dan jual beli valuta asing. Hal ini harus dilakukan karena slip transaksi beli maupun jual adalah sarana pendukung untuk mengawasi kebenaran pembuatan daftar pencocokan kontrol valuta asing.
        • Setiap bagian harus menyelesaikan mutasi harian selambat-lambatnya pada batas waktu yang telah ditentukan untuk diserahkan kepada Akunting kantor pusat dan bagian pembukuan central cabang berikut slip pembukuan, kecuali untuk Cek/BG dan slip-slip yang menyangkut perkiraan buku besar "Rekening Koran" yang untuk dibukukan ke dalam masing-masing kartu rekening koran.
        Bagaian Accounting di kantor pusat dan bagian pembukuan di cabang akan mengkonsolidasikan semua mutasi harian untuk penyusunan Buku Besar/Neraca Harian.

        4) Buku Besar/ Neraca Harian

        Buku Besar / Neraca Harian menunjukkan aktivitas/mutasi Debet dan Kredit yang terjadi setiap hari pada masing-masing perkiraan tersebut. Jumlah aktiva harus sama dengan jumlah pasiva. Pembukuan ke dalam Buku Besar / Neraca Harian, sebagai berikut :
          • Petugas pembukuan menerima mutasi harian dan memeriksa kebenaran semua jurnal antar bagian.
          • Dari semua mutasi harian, jumlah semua debet dan kredit untuk setiap perkiraan Buku Besar dan bukukan jumlah dari setiap perkiraan ke dalam kolom debet dan kredit yang bersangkutan pada buku besar / neraca harian.
          • Tambahkan atau kurangkan mutasi debet/kredit dari saldo hari sebelumnya pada perkiraan buku besar untuk mendapatkan saldo baru.
          • Jumlah ke bawah semua saldo lama, mutasi debet / kredit saldo baru pada buku besar / neraca harian, dan kemudian periksa semua total saldo baru aktiva dan pasiva.
          • Bukukan mutasi ke dalam perkiraan administratif dan dapatkan saldo baru.
          • Bukukan tanggal dan tanda tangan pada buku besar / neraca harian dan serahkan kepada pemeriksa kepala bagian untuk ditanda-tangani.
          • Simpan buku besar / neraca harian, mutasi harian, dan tellstrook kertas kerja dalam map yang telah disediakan berdasarkan urutan tanggal.

          5) Buku Besar Tambahan

          Tujuan dari Buku Besar Tambahan adalah untuk pembuatan laporan dan melakukan pemeriksaan/pencocokan terhadap perkiraan buku-buku tambahan.

          Tujuan Buku Tambahan adalah untuk keterangan perincian lebih lanjut untuk pembuatan laporan. Pembukuan ke dalam Buku Besar Tambahan/Buku Tambahan sebagai berikut :
            1. Terima slip pembukuan yang telah disusun berdasarkan nama perkiraan buku besar tambahan dengan lampiran tellstrook dari bagian dan kumpulkan berdasarkan nama perkiraan sesuai dengan urutan perkiraan buku besar.
            2. Lakukan pencocokan jumlah dalam tellstrook dengan slip pembukuan dan lakukan penjumlahan dari setiap tellstrook yang nama perkiraanya sama dan kemudian jumlahkan semua tellstrook dari masing-masing perkiraan buku besar untuk kemudian dicocokkan dengan buku besar/neraca harian.
            3. Lampirkan slip pembukuan pada masing-masing kartu tambahan yang bersangkutan.
            4. Cocokkan jumlah angka-angka debet/Kredit dari setiap perkiraan buku besar/neraca harian.
            5. Bagi bagian yang menggunakan mesin tik, ambil saldo lama lalu tambah atau kurangkan mutasi debet/kredit untuk mendapatkan saldo baru dengan menggunakan mesin hitung dan lampirkan tellstrook pada kartu tambahan/
            6. Setelah kartu tambahan diketik serahkan kepada pemeriksa dan mintakan paraf pada kartu tambahan tersebut.
            7. Serahlam slip-slip pembukuan kepada auditor yang akan :
              • Memeriksa dan memberi tanda selesai diperiksa pada slip pembukuan.
              • Serahkan slip-slip bank-bank/Bank Indonesia dan transaksi antar kantor kepada bagian rekonsiliasi.
              • File.
          Di bawah ini membahas keterangan tambahan tentang buku besar, buku besar tambahan, dan buku tambahan
            1. Kantor Pusat dan setiap cabang-cabang memilki Buku Besar masing-masing.
            2. Buku Besar, Buku Besar Tambahan, dan Buku Tambahan merupakan catatan pembukuan yang bersifat primer, karena semuanya mencerminkan segala aktivitas harian yang terjadi serta  posisi keuangan pada suatu hari/tanggal tertentu.
            3. Pembukuan ke dalam Buku Besar/Neraca Harian harus dilakukan pada akhir hari selmbat-lambatnya keesokan pagi harinya sehingga posisi keuangan sudah harus terselesaikan.
            4. Buku Besar/Neraca Harian menunjukkan aktivitas/mutasi debet/kredit yang terjadi setiap hari pada masing-masing perkiraan buku besar dan juga saldo masing-masing perkiraan tersebut.
            5. Susunan buku besar dalam pembukuan bank diatur sebagai berikut :
              • Perkiraan aktiva;
              • Perikiraan biaya;
              • Perkiraan adminsitrative aktiva/tagihan;
              • perkiraan pasiva;
              • Perkiraan modal, cadangan, dan laba/ rugi;
              • Pendapatan; dan
              • Perkiraan administrative pasiva/kewajiban.
            6. Transaksi dalam valuta asing harus dibukukan ke dalam perkiraan buku besar valuta asing (VA) dalam mutasi harian dan buku besar valuta asing dengan tetap menunjukkan angka dalam ekuivalen rupiah, kecuali untuk beberapa perkiraan administratif.
            7. Cabang yang belum devisa tidak diperkenankan menggunakan perkiraan buku besar valuta asing.
            8. Buku Besar Tambahan dipergunakan untuk tujuan pembuatan laporan dan untuk memudahkan usaha kita dalam melakukan kontrol terhadap Buku Besar Tambahan.
            9. Buku Tambahan dipergunakan untuk masing-masing perkiraan buku besar di mana diperlukan perincian lebih lanjut untuk kepentingan pembuatan laporan atau untuk beberapa perkiraan buku besar tambahan yang penyelenggaraanya dilakukan lebih dari satu bagian.
            10. Kolom "keterangan singkat" tidak perlu diisi secara jelas tapi singkat.
            11. Perkiraan administratif dicantumkan di bawah jumlah keseluruhan dari keseluruhan buku besar. Perkiraan administratif ini dibukukan dan dicocokkan dengan cara yang sama seperti perkiraan buku besar lainnya. Tetapi karena hanya bersifat memorandum maka angka-angkanya tidak termasuk dalam mutasi harian aktiva/pasiva.
            12. Perkiraan buku besar aktiva harus selalu tercantum di dalam aktiva dan begitu pula untuk posisi pasiva harus selalu tercantum pada posisi pasiva meskipun suatu saat saldonya bersifat negatif. Apabila terjadi demikian, maka untuk membedakannya dapat digunakan "warna merah". memberikan tanda "minus", atau menggunakan tanda "kurung"
            13. Perkiraan buku besar yang berfungsi sebagai "Offsetting Account" misalnya perkiraan-perkiraan "Akumulasi Penyusutan Harta Tetap" dicantumkan pada bagian aktiva meskipun sebenarnya bukan merupakan perkiraan aktiva dengan tujuan untuk memperoleh nilai buku harta tetap secara lebih mudah. Bagian pembukuan central akan mengkonsolidasikan semua mutasi untuk penyusunan buku besar/neraca harian. Untuk memudahkan pembukuan tanpa menggunakan mesin, maka mutasi harian mempunyai format yang sama dengan buku besar/neraca harian.
            14. Perbedaan buku besar tambahan dengan buku tambahan sebagai berikut : Buku besar tambahan dibukukan dari penjumlahan slip pembukuan yang menyangkut perkiraan buku besar tambahan, sedangkan buku tambahan dengan menggunakan slip pembukuan secara per satu.
            15. Penyimpanan buku besar, buku besar tambahan, dan buku tambahan merupakan tanggung-jawab kepala bagian accounting baik di kantor pusat maupun yang ada di cabang.
            16. Di luar jam kerja semua buku tersebut disimpan dalam kabinet yang terkunci.

          6) Perkiraan Buku Besar General Ledger dan Sub Ledger

          Daftar Perkiraan Buku Besar/General Ledger/Sub Ledger
          a. Rekening-rekening Aktiva :
            • Kas
              • Bank Indonesia
              • Rekening Giro pada bank lain
                • Penempatan pada bank lain
                  • -->Call Money
                  • --> Deposito
                  • --> Kredit yang diberikan
                • (Akumulasi penyisihan/pencadangan pada bank lain) (-)
                  • Surat berharga
                    • -->Sertifikat BI
                    • -->SPBU
                  • (Akumulasi penyisihan/pencadangan pada bank lain) (-)
                  • Penyertaan
                  • Aktiva tatap/inventaris
                    • Akumulasi penyusutan (-)
                      • -->Biaya Dibayar Dimuka
                    • Bunga Masih Harsu Diterima
                      • Rupa-rupa aktiva
                        • -->Perkiraan Selisih
                        • -->Rupa-rupa aktiva lainnya
                      b. Rekening-rekening Pasiva :
                        • Giro
                          • -->Masyarakat
                          • -->Dari bank lain
                        • Kewajiban segera
                          • -->Setoran Pajak
                          • -->Kiriman uang
                        • Tabungan
                          • Simpanan berjangka
                            • -->Deposito berjangka
                            • -->Sertifikat deposito
                          • Kewajiban lain
                          • Call Money
                          • Surat Berharga
                            • Bunga Masih Harus Dibayar
                              • -->Biaya Masih Harus Dibayar
                            • Pendapatan Diterima Dimuka
                              • Pinjaman Diterima
                                • -->Dari Bank Lain
                                  • Call Money
                                  • Deposito
                                • -->Pinjaman dari Bank Indonesia
                                • -->Subordinasi
                              • Rekening Antar Kantor
                                • -->RAK Cab
                                • -->RAK Kantor Pusat
                              • Rupa-rupa Pasiva
                                • -->Perkiraan Selisih
                                • --->Rupa-rupa pasiva lainnya
                              • Modal
                                • -->Modal Disetor
                                • -->Agio
                                • -->Cadangan
                              • Laba/Rugi
                                • -->Laba Tahun Lalu
                                • -->Laba/Rugi Tahun Berjalan
                              • Rekening pendapatan
                                • -->Pendapatan Hasil Bunga
                                • -->Provisi dan Komisi Kredit
                                • -->Pendapatan Karena Transaksi Devisa
                                • -->Pendapatan Rupa-rupa
                                • -->Pendapatan Bukan Usaha Bank
                              • Rekening Biaya
                                • -->Biaya Bunga dan Provisi
                                • -->Biaya Karena Transaksi Devisa
                                • -->Biaya Administrasi dan Umum
                                • -->Biaya Tenaga Kerja
                                • -->Penysutan
                                • -->Biaya Rupa-rupa
                                • -->Biaya Bukan Usaha Bank
                              • Rekening-rekening Administratif
                                • (Komitmen dan Koninjensi)
                                  • -->Fasilitas Kredit Yang Diterima (Tagihan Komitmen)
                                  • -->Pembelian Valuta Asing Berjalan (Tagihan Komitmen)
                                  • -->Pembelian Valuta Asing Kontrak (Tagihan Komitmen)
                                  • -->Pembelian Transaksi Margin Trading (Tagihan Kontinjensi)
                                  • -->Pendapatan Bunga Dalam Penyelesaian (Tagihan Kontinjensi)
                                  • -->Pembelian Opsi Valuta Asing (Tagihan Kontinjensi)
                                  • -->Jaminan Diterima Dari Bank Lain (Tagihan Kontinjensi)
                                  • -->Tagihan Kontinjen Lainnya (Tagihan Kontinjensi)
                                  • -->Fasilitas Kredit Yang Diberikan (Kewajiban Komitmen)
                                  • -->Penjualan Valuta Asing Masih Berjalan (Kewajiban Komitmen)
                                  • -->Penjualan Transaksi Margin Trading (Kewajiban Kontinjensi)
                                  • -->Irrevocable L/C Yang Masih Berjalan (Kewajiban Komitmen)
                                  • -->Penjualan REPO (Kewajiban Kontinjensi)
                                  • -->Persediaan Traveller Cheque (Kewajiban Kontinjensi)
                                  • -->Penjualan OPSI Valuta Asing (Kewajiban Kontinjensi)
                                  • -->Jaminan Yang Diberikan (Kewajiban Kontinjensi)
                                  • -->Kewajiban Kontinjensi Lainnya (Kewajiban Kontinjensi)


                                                                  Sumber Buku : "Akuntansi Bank". Oleh Adi Sulistyo Nugroho
                                                                  Penerbit : Bhuana Ilmu Populer
                                                                  Kelompok Gramedia
                                                                  Jakarta, 2018

                                                                                          Tidak ada komentar untuk "Pengertian dan Pedoman Akuntansi Bank di Indonesia"